Minggu, 08 Juni 2008

Dibalik Vakumnya Kegiatan Kemahasiswaan Bisnis Internasional

Nasib kegiatan kemahasiswaan mahasiswa program studi D3 Bisnis Internasional (BI) menjadi semakin tak menentu. Setelah resmi bergabung bersama Fakultas Ekonomi tahun lalu, praktis hampir tidak ada lagi kegiatan kemahasiswaan yang diadakan oleh beberapa UKM. Ada dua alasan yang melatarbelakangi vakumnya kegiatan mahasiswa BI, yang pertama adalah kejelasan status beberapa UKM yang ada di BI dan yang kedua adalah masalah pengaksesan dana untuk kegiatan kemahasiswaan.

Ketua Program Studi D3 Bisnis Internasional, Drs.Ahmad Sujadi, Msc, phD, yang menjadi pihak paling terlibat dalam hal kegiatan kemahasiswaan sebelumnya, mengaku tidak paham mengenai perubahan status UKM dan pengaksesan dana kemahasiswaan. Setelah menerima SK pengangkatan pada bulan September 2007 yang lalu, beliau tidak lagi menangani mekanisme pengajuan dana untuk kegiatan mahasiswa. “ Mekanisme pengajuan dana yang ada sebelumnya dari mahasiswa mengajukan ke Ka.Prodi dalam bentuk proposal, dari Ka.Prodi ke pusat dan dana langsung dicairkan. Tapi itu dulu, karena kita masih mengelola dana sendiri. Kalau sekarang, sepengetahuan saya mekanismenya berbeda, jadi dari mahasiswa ke Ka.Prodi lalu Ka.Prodi mengajukan proposal ke Fakultas.” Namun sayangnya, ketika pihak Program Studi meneruskan rencana kegiatan mahasiswa ke pihak Fakultas, hal tersebut ditolak oleh pihak Fakultas.

Alasan penolakan proposal tersebut dijelaskan oleh PD III Fakultas Ekonomi, Drs. Hary Pudjianto, MM, ”UKM yang ada di BI tidak memiliki SK, saya merasa tidak pernah mengeluarkan SK. Lalu, bagaimana bisa saya meng-acc kegiatannya?”, tandas PD III . Mengenai kejelasan status UKM yang ada di BI, PD III menegaskan bahwa dengan bergabungnya BI dengan Fakultas Ekonomi, maka secara otomatis UKM yang ada di BI-pun melebur dengan UKM yang ada di FE. “ UKM yang ada di BI automatically melebur dengan FE sejak BI bergabung bersama FE. Tidak ada penggabungan, namun memang sudah jelas harus melebur bersama, karena kita sama-sama di bawah FE”, tandas beliau. Masih lanjut PD III, semua kegiatan mahasiswa BI yang bersifat ilmiah akan masuk ke HMPS, sedangkan UKM-UKM yang ada di BI, seperti BIMA(pecinta alam) dan UKM Olahraga akan melebur dengan UKM Jagrawecya dan UKM Olahraga yang ada di FE. Lain lagi dengan IBC (International Business Community) yang selama ini menaungi semua UKM yang ada di BI. Menurut PD III, IBC bukanlah sebuah badan seperti BEM,melainkan hanya menjadi fasilitator antara mahasiswa dengan birokrat.

Makin ruwet saja ketika masalah pengaksesan dana untuk kegiatan kemahasiswaan dikaitkan dengan status UKM. Jika menurut PD III status UKM yang ada di BI sekarang melebur dengan UKM yang ada di FE, maka tentu tidak perlu lagi ada mekanisme yang melibatkan Ketua Program Studi dalam pengaksesan dana. Lebih lanjut PD III menegaskan jika tidak boleh ada suatu aktivitas yang berdiri sendiri dari UKM yang ada di BI, karena secara status mereka telah melebur dengan UKM di FE. Jadi, untuk ke depannya, PD III mengharapkan UKM yang ada di BI mengikuti kegiatan yang telah diagendakan UKM/Hima yang ada di FE. Tapi permasalahannya adalah bagaimana dengan nasib program kerja yang telah dibuat oleh UKM/Hima di BI selama setahun?, apakah UKM/Hima yang ada di FE telah dapat mengakomodir kebutuhan baik dalam hal dana maupun kegiatan dari teman-teman BI?.

Panji Asmara, Ketua HMPS, terkejut ketika dikonfirmasi mengenai peleburan status tersebut, karena hal ini juga tentu turut berkaitan dengan kegiatan yang diagendakan dan dana yang dianggarkan. Tidak pernah ada sosialisasi maupun konfirmasi mengenai BI sebelumnya. Juga mengaku tidak ada informasi dan koordinasi, baik mengenai dana kemahasiswaan maupun status UKM yang ada di BI, Dyah Novita Hedyani, presiden IBC , menegaskan bahwa beberapa kegiatan yang sebelumnya telah diagendakan oleh UKM yang ada di BI terpaksa ditunda atau bahkan ter-cancel. Informasi mengenai status UKM dan dana kemahasiswaan baru didapat oleh Diah dkk setelah menyambangi PD III beberapa waktu yang lalu. Hal ini jelas mengejutkan bagi penggiat UKM di BI karena tidak pernah ada sosialisasi mengenai hal tersebut sebelumnya.

Empat bulan sudah kegiatan mahasiswa BI vakum. Pihak-pihak yang diharapkan dapat membantu memperjelas duduk permasalahan, tetap tidak bergeming. Keputusan secara sepihak telah dibuat, program kerja telah berjalan, dana telah dianggarkan, dan nasib kegiatan mahasiswa BI tetap tidak terjelaskan. (nov)

Tidak ada komentar:

Sometimes we walk..sometimes we runaway..from life..But whatever happens do, we still holdin on something..Reality bites hard, but it would never break us..